
Tertidur di Kokpit, Dua Pilot Lewatkan Bandara Tujuan Saat Terbang dari Sudan ke Ethiopia
mikephilipsforcongress.com – Sebuah penerbangan komersial dari Sudan ke Ethiopia mengalami gangguan serius pada Senin pagi. Kedua pilot yang mengendalikan pesawat dilaporkan tertidur selama penerbangan. Akibatnya, pesawat gagal menurunkan ketinggian saat mendekati bandara tujuan di Addis Ababa.
Aviation Herald Ungkap Kronologi Insiden
Situs berita penerbangan Aviation Herald merilis laporan rinci tentang kejadian tersebut. Pesawat milik maskapai nasional Ethiopia Airlines terbang dengan rute rutin dari Khartoum menuju Addis Ababa. Saat pesawat mencapai ketinggian jelajah 37.000 kaki, petugas lalu lintas udara (ATC) memerintahkan penurunan untuk pendaratan. Namun, pesawat tetap melaju lurus tanpa perubahan arah atau ketinggian.
ATC Gagal Hubungi Kokpit Selama Beberapa Menit
ATC mencoba menghubungi kokpit berkali-kali, tetapi tidak mendapat respons. Mereka kemudian memicu alarm darurat untuk membangunkan kru. Setelah beberapa menit, pesawat akhirnya mulai menurunkan ketinggian dan kembali ke jalur penerbangan yang benar. Kedua pilot diyakini terbangun setelah sistem autopilot melepaskan kontrol karena pesawat melewati titik pendaratan.
Pesawat Berhasil Mendarat dengan Selamat
Setelah membetulkan posisi, pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Bole, Addis Ababa. Pihak bandara langsung menyambut pesawat dengan prosedur siaga penuh. Tidak ada penumpang yang terluka dalam insiden ini, namun banyak dari mereka merasa panik karena pesawat sempat berputar di udara sebelum turun.
Maskapai Langsung Lakukan Investigasi Internal
Manajemen Ethiopia Airlines mengeluarkan pernyataan resmi beberapa jam setelah kejadian. Mereka mengonfirmasi laporan tersebut dan memulai investigasi internal. Tim keselamatan penerbangan langsung menangguhkan kedua pilot sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Maskapai juga berjanji akan meningkatkan pemantauan kelelahan awak di masa mendatang.
Ahli Soroti Masalah Kelelahan Pilot
Beberapa ahli penerbangan menyampaikan kekhawatiran terhadap pola kerja yang memicu kelelahan ekstrem. Mereka menyebut jadwal penerbangan yang padat bisa membuat pilot kehilangan fokus. Organisasi Keselamatan Penerbangan Afrika (AFSO) mendesak maskapai-maskapai regional untuk memperketat aturan kerja bagi awak kokpit.
Penumpang Desak Transparansi dan Keamanan Lebih Baik
Sejumlah penumpang menuntut penjelasan terbuka dari maskapai. Mereka juga meminta bonus new member 100 jaminan keamanan dalam penerbangan berikutnya. Banyak dari mereka merasa trauma dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Kepercayaan publik terhadap maskapai saat ini sedang diuji, terutama dalam hal keselamatan dan manajemen kelelahan kru.