Pernyataan Resmi Armenia tentang Penarikan dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO)
mikephilipsforcongress.com – Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, telah mengumumkan niat pemerintahnya untuk menarik diri dari Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO), sebuah aliansi militer yang terdiri dari beberapa negara bekas Uni Soviet dan dipimpin oleh Federasi Rusia. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah sesi parlemen pada tanggal 12 Juni, sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen dari fraksi oposisi.
Konteks Pengumuman:
Dalam sesi tersebut, Perdana Menteri Pashinyan menegaskan, “Kami akan meninggalkan CSTO. Apakah ini seharusnya menakutkan saya? Tidak, sama sekali. Kami akan menentukan sendiri waktu pengunduran diri kami,” seperti dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Tentang CSTO:
Organisasi Traktat Keamanan Kolektif, yang didirikan pada tahun 2002, adalah sebuah aliansi pertahanan yang melibatkan Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, dan Tajikistan. Organisasi ini dirancang untuk memperkuat kerja sama pertahanan di antara negara-negara anggotanya, dengan ketentuan bahwa serangan terhadap salah satu anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota, sesuai dengan Pasal 4 dari traktat tersebut.
Latar Belakang Keputusan:
Keputusan Armenia untuk mengundurkan diri dari CSTO terjadi di tengah permasalahan yang berkepanjangan dengan Azerbaijan, khususnya mengenai wilayah Nagorno-Karabakh, yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia. Konflik antara kedua negara telah berlangsung selama tiga dekade dan mencapai puncak ketegangan pada tahun 2020, ketika konflik selama 44 hari berakhir dengan kekalahan signifikan bagi Armenia.
Dukungan terhadap Ukraina dan Kritik terhadap Rusia:
Lebih lanjut, Perdana Menteri Pashinyan telah menyatakan dukungan Armenia terhadap Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia dan mencatat kegagalan Moskow dalam mencegah aksi militer Azerbaijan terhadap Armenia. Pernyataan ini menandai pergeseran penting dalam politik luar negeri Armenia dan menunjukkan penilaian ulang atas keterlibatannya dalam aliansi pertahanan yang dipimpin Rusia.
Penarikan Armenia dari CSTO menandakan momen kritis dalam realignmen strategis negara itu dalam konteks regional dan global yang lebih luas, menyoroti upaya negara tersebut untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasionalnya di tengah dinamika geopolitik yang kompleks.