
Keluarga-Keluarga Anggota Militer Israel Mendesak Penghentian Tugas Militer di Gaza
mikephilipsforcongress.com – Dalam sebuah langkah yang tidak biasa, keluarga-keluarga dari anggota militer Israel telah mengeluarkan seruan resmi bagi anggota keluarga mereka yang terlibat dalam operasi militer di Gaza untuk menghentikan aksi militer dan kembali ke rumah. Seruan ini disampaikan melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Kepala Staf Angkatan Darat, Herzl Halevi.
Detil yang Dikonfirmasi:
Laporan dari Anadolu Agency, berdasarkan sumber dari Haaretz, mengungkapkan bahwa surat yang dikirim pada hari Selasa dan dilaporkan pada Kamis (13/6/2024), menyatakan jelas ketidaksetujuan beberapa keluarga terhadap perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Isi surat tersebut mencakup permintaan tegas untuk “menghentikan pertempuran, meletakkan senjata, dan segera kembali ke rumah.”
Kritik terhadap Kebijakan Legislasi:
Keluarga tersebut juga menyampaikan kritik terhadap keputusan legislatif terkini dari Knesset, yang meloloskan undang-undang yang mengecualikan pria Ultra-Ortodoks dari wajib militer. Menurut mereka, kebijakan tersebut tidak pantas mengingat pengorbanan yang dilakukan oleh banyak prajurit.
Konteks Konflik:
Konflik ini bermula dari serangan yang diluncurkan oleh Hamas ke Israel pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 1.200 warga Israel. Respon militer Israel terhadap serangan tersebut telah mengakibatkan kematian sekitar 37.000 warga sipil Palestina dan kerusakan besar pada infrastruktur di Gaza.
Upaya Penyelesaian Konflik:
Dalam konteks internasional, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen terus berlangsung. Dewan Keamanan PBB baru-baru ini menyetujui sebuah resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat, mendapat dukungan dari entitas seperti Hamas, Jihad Islam, dan Otoritas Palestina. Hamas dalam sebuah pernyataan yang dirilis Reuters menyatakan dukungan mereka terhadap resolusi tersebut, yang mencakup beberapa poin krusial termasuk gencatan senjata permanen dan rekonstruksi.
Respons Politik di Israel:
Sementara itu, tanggapan dari beberapa politisi sayap kanan Israel, termasuk Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, menunjukkan penolakan terhadap proposal tersebut dengan alasan bahwa hal itu tidak akan sepenuhnya mengeliminasi Hamas. Reut Shapir Ben Naftaly, penasihat menteri, menyatakan bahwa posisi Israel tetap fokus pada demiliterisasi Hamas.
Inisiatif keluarga-keluarga militer ini mencerminkan sebuah titik kritis dalam dialog nasional Israel mengenai strategi dan etika operasi militer di Gaza.