• 06/12/2024
mikephilipsforcongress.com

PBB Soroti Potensi Kejahatan Perang dalam Operasi Pembebasan Sandera di Gaza

mikephilipsforcongress.com – Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah mengkategorikan tindakan pembunuhan terhadap warga sipil di Gaza, yang terjadi selama operasi pembebasan empat sandera Israel, sebagai potensial kejahatan perang. Operasi militer ini mengakibatkan kematian lebih dari 270 warga Palestina, berdasarkan data dari pejabat kesehatan Gaza.

Menurut laporan dari Reuters pada Rabu (12/6/2024), Israel menjalankan operasi militer yang melibatkan serangan udara pada hari Sabtu di area Nuseirat, sebuah lingkungan perumahan di wilayah tengah Gaza, tempat Hamas diduga menyandera warga di dua kompleks apartemen yang terpisah.

Jeremy Laurence, juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, mengkritik keras teknik serangan yang dilakukan di zona yang padat penduduk. “Ada kekhawatiran serius mengenai pemenuhan prinsip pemisahan, proporsionalitas, dan tindakan pencegahan yang diamanatkan oleh hukum humaniter internasional,” ujar Laurence.

Laurence juga menambahkan bahwa tindakan kelompok bersenjata Palestina yang menyandera di daerah padat penduduk juga menempatkan risiko tambahan terhadap nyawa sipil Palestina dan para sandera itu sendiri.

“Kemungkinan besar tindakan yang dilakukan oleh kedua pihak dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang,” tambahnya.

Dalam respons terhadap komentar tersebut, Perwakilan Tetap Israel untuk PBB di Jenewa menuduh Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB telah “memfitnah Israel.”

Di sisi lain, seorang pejabat senior Hamas menyatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menerima usulan resolusi gencatan senjata yang didukung oleh PBB dan siap untuk mendiskusikan detailnya, sebuah langkah yang oleh Amerika Serikat digambarkan sebagai ‘tanda harapan’.

Misi Israel mengklaim, “Kasus kekerasan terhadap warga sipil ini merupakan hasil dari strategi Hamas yang sengaja berupaya meningkatkan jumlah korban sipil.”

Konflik di Gaza memuncak ketika militan Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang menurut data Israel. Serangan balasan dan invasi Israel ke Gaza kemudian menyebabkan kematian lebih dari 37,000 warga Palestina, berdasarkan informasi dari otoritas kesehatan di wilayah yang dikelola oleh Hamas.

Selama konflik, militan Hamas mengambil sekitar 250 sandera ke Gaza pada tanggal 7 Oktober, dengan lebih dari 100 di antaranya telah dibebaskan dan ditukar dengan sekitar 240 tahanan Palestina selama gencatan senjata selama satu minggu pada bulan November.

Sampai saat ini, menurut data Israel, masih ada 116 sandera yang tersisa di wilayah pesisir tersebut, termasuk setidaknya 40 orang yang telah dinyatakan meninggal secara inabsentia oleh pihak berwenang Israel.