• 04/27/2025

Makanan Jepang dan Rahasia Umami: Rasa Kelima yang Mengubah Dunia

Saat Anda menikmati semangkuk ramen hangat atau sepotong sushi segar, Anda sebenarnya merasakan kekuatan umami—rasa kelima yang memperkaya pengalaman makan Anda. Umami, yang berarti “lezat” dalam bahasa Jepang, hadir berkat kerja keras para koki yang secara sengaja memadukan bahan-bahan kaya rasa untuk memikat lidah Anda.

Profesor Kikunae Ikeda memperkenalkan konsep umami kepada dunia pada tahun 1908. Ia meneliti kaldu rumput laut kombu dan menemukan bahwa glutamat, salah satu asam amino, memberikan rasa gurih yang berbeda dari manis, asam, asin, atau pahit. Ikeda kemudian mengekstrak glutamat dan menciptakan dasar dari rasa umami yang kini kita kenal.

Para koki Jepang dengan cermat memilih bahan seperti kombu, katsuobushi (ikan bonito kering), shiitake, dan miso untuk memperkuat rasa umami dalam setiap hidangan. Mereka mengolah bahan-bahan ini dengan teknik tradisional agar setiap suapan mengalirkan sensasi gurih yang dalam dan memuaskan.

Selain menciptakan rasa nikmat, umami juga membuat Anda merasa lebih kenyang dan puas. Ketika Anda menyeruput slot  semangkuk kecil sup miso, tubuh Anda mengenali keberadaan protein penting, lalu mengirimkan sinyal kenyang ke otak. Inilah alasan mengapa makanan Jepang, meski dalam porsi kecil, mampu memberikan kepuasan lebih lama.

Kini, para chef di seluruh dunia mulai mengadopsi teknik Jepang dalam mengolah umami. Mereka secara aktif mencari kombinasi bahan yang dapat menciptakan sensasi rasa yang lebih kompleks dan mengesankan. Dengan memahami rahasia umami, para koki mengubah hidangan sederhana menjadi karya kuliner yang luar biasa.

Makanan Jepang membuktikan bahwa seni rasa tidak berhenti di empat rasa dasar. Melalui umami, para koki mengajak kita menjelajahi dunia baru—dunia rasa yang lebih kaya, dalam, dan menggetarkan.