Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Lima Jurnalis, Rumah Sakit Konfirmasi
mikephilipsforcongress – Lima jurnalis Palestina tewas dalam serangan udara Israel di dekat Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, pada Kamis dini hari. Serangan tersebut menargetkan kendaraan siaran milik stasiun televisi Al-Quds Today yang sedang meliput di lokasi tersebut.
Menurut laporan dari pihak berwenang Palestina dan media, kendaraan siaran yang ditumpangi oleh para jurnalis tersebut dihantam oleh serangan udara Israel. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kendaraan tersebut terbakar dengan tulisan “press” besar berwarna merah di bagian belakangnya.
Para jurnalis yang tewas adalah Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan, dan Ayman al-Jadi. Ayman al-Jadi dikabarkan sedang menunggu istrinya yang sedang melahirkan di depan rumah sakit ketika serangan terjadi.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan slot server kamboja sebuah kelompok militan dari Jihad Islam. Namun, pihak berwenang Palestina dan media internasional mengutuk serangan tersebut sebagai serangan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata dan sedang menjalankan tugas jurnalistik mereka.
Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengutuk keras serangan ini dan menyatakan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang harus dilindungi. CPJ mencatat bahwa sejak perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, setidaknya 141 jurnalis telah tewas, dengan 133 di antaranya adalah jurnalis Palestina.
Serangan ini kembali menyoroti bahaya yang dihadapi oleh para jurnalis yang melaporkan dari zona konflik, yang semakin meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan dan kebebasan pers di wilayah yang dilanda perang ini.
Kronologi Serangan
- Waktu Kejadian: Kamis dini hari, 26 Desember 2024.
- Lokasi: Di luar Rumah Sakit Al-Awda, kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
- Korban: Lima jurnalis dari stasiun televisi Al-Quds Today.
- Kendaraan: Kendaraan siaran milik Al-Quds Today yang ditandai dengan tulisan “press”.
- Klaim Militer Israel: Serangan menargetkan kelompok militan Jihad Islam.
- Reaksi Internasional: CPJ mengutuk serangan dan menyatakan bahwa jurnalis adalah warga sipil yang harus dilindungi.
Tim pertahanan sipil berhasil mengevakuasi jenazah korban dan memadamkan api yang membakar kendaraan. Puluhan kerabat dan rekan jurnalis menghadiri pemakaman kelima jurnalis, yang jenazahnya dibungkus kain kafan putih dengan rompi anti-peluru biru bertuliskan “PRESS” diletakkan di atas jenazah mereka.
Organisasi Reporters Without Borders menyatakan bahwa Gaza adalah wilayah paling berbahaya di dunia bagi jurnalis akibat serangan mematikan oleh tentara Israel. Sejak perang dimulai, lebih dari 190 jurnalis Palestina telah tewas oleh tembakan Israel.
Serangan ini menambah daftar panjang jurnalis yang menjadi korban dalam konflik Israel-Gaza, yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur di Gaza. Kondisi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah yang sudah sangat menderita akibat perang.
Serangan Israel yang menewaskan lima jurnalis di Gaza menunjukkan betapa berbahayanya situasi bagi para jurnalis yang meliput konflik di wilayah tersebut. Kematian mereka adalah pengingat akan pentingnya perlindungan bagi jurnalis dan kebebasan pers di zona perang. Komunitas internasional diharapkan dapat memberikan tekanan kepada pihak-pihak yang bertikai untuk menghormati hak-hak jurnalis dan warga sipil dalam situasi konflik.